“Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujadilah:11)
Rasa syukur yang amat mendalam kami haturkan kepada Allah yang selalu membuat cerita yang lebih indah dari apa yang kita bayangkan dan rencanakan. Allah yang selalu menempatkan hamba-hamba-Nya pada tempat yang sesuai dengan kekuatannya masing-masing. Allah yang selalu mengajarkan dan memberikan hikmah dari setiap kejadian yang dialami oleh semua makhluk. Dialah yang telah mengatur segala apa yang terbaik bagi kami sehingga kami bisa melanjutkan studi di Brunei Darussalam.
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mengandalkan pertanian dan sumber daya alam sebagai devisa utama bagi negaranya. Pengelolaannya dilakukan secara profesional sehingga terbentuklah kestabilan dalam perekonomiannya untuk mengatur kehidupan masyarakat beserta warganya secara menyeluruh. Dengan kekayaan itu pulalah Brunei Darussalam dapat membebaskan segala administrasi yang berkenaan dengan pendidikan atau segala hal yang dapat menciptakan masyarakat madani, intelektual, dengan muatan Islam yang sangat baik.
Di Brunei terdapat beberapa perguruan tinggi dengan kekhasannya masing-masing. Perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut adalah Universiti Brunei Darussalam (UBD), Institut Teknologi Brunei (ITB), Sultan Hassanal Bolkiah Institute, dan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa).
Universiti Islam Sultan Sharif Ali didirikan pada 1 Januari 2007. Dalam umurnya yang masih muda, universitas tersebut berusaha untuk selalu mengepakkan sayapnya dalam dunia keilmuan khususnya pengembangan keilmuan yang bernafaskan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu fakultas-fakultasnya pun berbeda dengan yang ada di UBD atau ITB. Universitas ini memiliki empat fakultas, yaitu: Fakultas Bahasa dan Tamadun Islam, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, serta Fakultas Bisnis dan Manajemen. Selain itu juga terdapat Pusat Pengetahuan dan Pembelajaran Bahasa, Pusat Penelitian Madzhab Syafi’i, dan Pusat Pembelajaran dan Penelitian bagi Sarjana (Master).
Unissa menyelenggarakan program diploma (sarjana muda), sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Program sarjana ditempuh selama 4 tahun, magister 2 tahun, dan doktor filosofi (PhD) 3 tahun. Kecuali program doktor, pihak universitas mewajibkan mahasiswanya hafal beberapa juz al-Qur’an. Untuk program sarjana hafal 4 juz dan magister 2 juz.
Di Unissa terdapat 8 mahasiswa Indonesia: 1 mahasiswa S1 (Fakultas Syariah dan Hukum), 6 mahasiswa S2 (2 di Fakultas Syariah dan Hukum dan 4 di Fakultas Bahasa dan Tamadun Islam), dan 1 mahasiswa S3 (Fakultas Syariah dan Hukum).
Program perkuliahan dibagi menjadi dua semester dalam setahun yang dimulai pada Agustus untuk semester pertama dan Januari untuk semester kedua. Liburan perkuliahan semester pertama selama satu bulan (Desember) dan semester kedua tiga bulan (Mei-Juli).
Perkuliahan disampaikan dengan metode ceramah serta dialog mahasiswa dengan dosen yang selalu diadakan setelah perkuliahan pertama, khususnya bagi mahasiswa program sarjana dan doktor. Mereka diharapkan dapat mengembangkan fikiran-fikirannya dalam dialog tersebut.
Ada beberapa kelebihan yang sangat senang kami rasakan yaitu komunikasi antara dosen dengan mahasiswa terjalin sangat indah dan harmonis. Hal ini tergambar ketika kami merasakan kesulitan dan langsung bertanya pada salah satu dosen di ruangannya. Seluruh dosen tidak merasa terbebani dengan hal itu. Mereka justru senang dan tambah bersemangat menerangkan apa yang ditanyakan oleh mahasiswanya.
Tidak hanya itu, kami sebagai mahasiswa juga sangat mudah bertemu dengan para dosen serta pejabat di universitas untuk konsultasi maupun meminta bantuan yang berkenaan dengan civitas akademika. Mereka sangat senang dapat membantu mahasiswa-mahasiswa yang memerlukannya.Oleh karena itu, kami cepat bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus karena kami merasa senang dan seperti di rumah sendiri.
Tenaga pengajar atau dosen di universitas-universitas Brunei sangat kompeten di bidangnya masing-masing. Hal ini membuat kami tidak ragu-ragu untuk selalu bertanya tentang apa saja mengenai materi-materi yang belum kami fahami. Fakta ini sangat jauh dari pendapat ataupun penilaian orang bahwa universitas-universitas di Brunei belum bisa bersaing dengan universitas-universitas di negara lain. Rata-rata dosen di sini lulusan dari Mesir, Amerika Serikat, dan Madinah.
Tak jauh berbedaKehidupan sehari-hari di Brunei, mulai dari makanan sampai pergaulan, tidak jauh beda dengan Indonesia. Itu juga yang membuat kami cepat bisa beradaptasi karena sudah seperti di negara sendiri. Tetapi ada juga beberapa hal yang sangat berbeda dengan yang kami temukan di Indonesia, seperti bahasa Melayu Brunei yang terkadang tidak kami fahami sama sekali. Selain itu, sistem kerajaan tidak membenarkan demokrasi seperti halnya di Indonesia. Akan tetapi semuanya berjalan dengan baik dan harmonis karena keramahan penduduknya meskipun kami tidak kenal.
Selain itu, ada yang menambah rasa senang di hati hidup di negara ini yaitu budaya salam antarsesama pejalan kaki, khususnya di masjid dan perguruan tinggi-perguruan tinggi, sehingga kami tidak merasa asing di negara lain. Nilai-nilai keislaman dijaga dengan baik dan dijunjung tinggi oleh seluruh penduduk Brunei; antara anak muda dengan orang tua, antara pejalan kaki dengan pemakai jalan, dan yang lebih penting yaitu ilmu-ilmu yang diajarkan dengan baik dan memiliki nilai keislaman tinggi sehingga kami terlindungi dari ajaran-ajaran yang tidak benar. Hal-hal ini yang membuat kami merasa nyaman hidup di Brunei.
Demikian beberapa pengalaman kami dalam mengikuti perkuliahan di Universitas Islam Sultan Sharif Ali. Jika ada kekurangan mengenai universitas-universitas lain di Brunei yang belum termaktub atau ada sesuatu hal yang tidak berkenan di hati, kami mohon maaf. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.
Peluang BeasiswaPemerintah Brunei Darussalam setiap tahun memberikan beasiswa untuk mahasiswa asing. Pendaftaran beasiswa biasanya pada bulan Januari-Februari atau bulan November-Desember. Syarat-syarat pendaftarannya sebagai berikut:
1. Fotokopi paspor
2. Fotokopi ijazah dan nilai akhir
3. Fotokopi akte kelahiran
4. Fotokopi surat tanda kecakapan dari kepolisian setempat (dari Polda lebih baik)
5. Sertifikat-sertifikat yang berbahasa Inggris atau tidak (diharapkan yang sesuai dengan program yang akan diambil)
6. Mengisi formulir dan difotokopi sesuai dengan yang diperlukan
7. IELTS 6.0 atau TOEFL minimum 550 bagi perkuliahan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Catatan: ketujuh syarat di atas ditulis dengan bahasa Inggris.
Setiap universitas menawarkan beasiswa yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dari universitas yang bersangkutan. Beasiswa dari Menteri Pendidikan seperti yang kami terima saat ini meliputi: (1) Pembebasan biaya administrasi universitas (kecuali iuran untuk keperluan universitas), (2) Tiket pesawat untuk pemberangkatan ketika studi dan pulang ke negara masing-masing ketika sudah menyelesaikan studi, (3) Uang asrama dan makan tiga kali sehari, (4) Pembebasan biaya rumah sakit jika biaya pengobatan lebih dari B$3 atau sekitar Rp 20.400 (kurs B$1= Rp 6.800), dan (5) Uang beasiswa yang meliputi: uang bulanan sebesar B$500, uang buku untuk setahun sebesar B$600, dan uang bagasi pesawat sebesar B$250 untuk negara ASEAN dan B$500 untuk luar ASEAN.
Oleh: Ahmad FananiMahasiswa S2 Universitas Islam Sultan Sharif AliSumber